Saturday, June 15, 2013

Usaha Penjahit Baju



STUDI KELAYAKAN BISNIS
 PENJAHIT BAJU
Saya merupakan seorang penjahit pakaian pria di daerah. Pada suatu hari saya berkunjung ke rumah saudara saya di kota. Saya melihat beberapa penjahit pakaian disana mempunyai order yang cukup banyak. Hal ini terlihat dari banyaknya pakaian yang sudah siap tergantung di lemari kaca mereka, dan sibuknya beberapa karyawan yang sedang menjahit pakaian.
Kemudian saya bertanya kepada mereka berapa lama waktu yang diperlukan jika saya ingin menjahit pakaian. Ia bilang 10-12 hari karena banyak yang antri dan belum selesai. Sedangkan di tempat saya hanya 2-3 hari sudah selesai karena sedikitnya order.
Melihat peluang dan kesempatan ini saya merencanakan akan pindah usaha menjahit ke kota ini.
I.      KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Penjahit Baju. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud untuk meminjam dana untuk menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Penjahit Baju ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha       : Dedy Kurnia.
Karyawan                                : 2 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih membuka usaha menjahit baju didaerah, jika usaha ini sudah berjalan normal, maka saya akan pindah ketempat baru ini. Untuk lebih jelas tentang riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 9.570.000 (Sembilan juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-          Surat izin Domisili
-          BPKP motor
-          Surat Kawin
-          Kartu keluarga
-          Kartu tanda penduduk (KTP)
II.    Pemasaran
Produk & Segmentasi
Produk usaha ini adalah menjahit baju dan celana pria baik anak-anak ataupun dewasa.
Segmentasi usaha ini adalah warga disekita lokasi usaha dan para pengunjung yang sering kelokasi tersbut.
Permintaan
Dari hasil wawan cara dengan penjahit yang ada, setiap karyawan mampu menjahit pakaian 8 celana perhari dari jam 8.00 sampai jam 17.00. sedangkan order menjahit sangat banyak, sehingga karyawan sering di lemburkan.
Dengan masuknya atau bertambahnya 1 penjahit lagi, tidak akan merusak permintaan pasar.
Diperkirakan omset usaha penjahit yang saya akan bangun dengan 3 mesin jahit akan full capacity atau 24 order pakaian perhari atau 24 x 22 hari = 528 pakain perbulan.
Pesaing
Pesaing disana cukup banyak, tapi permintaan jasa menjahit pakain cukup tinggi dan terus berkembang. Sehingga usaha disana akan maju bersama, maka pesaing dianggap tidak ada. 

Peluang
Karena pesaing dianggap tidak ada, maka peluang sama dengan permintaan. Sehingga proyeksi omset usaha ini adalah:
Biaya menjahit Rp 25.000 perpakaian
Modal 10%, yaitu: benang, dan kain puring
                                                                                    bulan
Bulan
Order
Kenaikan
(%)
(Pakaian)
(Rp 000)
Bulan-1
316
7,920
60
Bulan-2
369
9,240
70
Bulan-3
422
10,560
80
Bulan-4
475
11,880
90
Bulan-5
528
13,200
100
Bulan-6
528
13,200
100
Bulan-7
528
13,200
100
Bulan-8
528
13,200
100
Bulan-9
528
13,200
100
Bulan-10
528
13,200
100
Bulan-11
528
13,200
100
Bulan-12
528
13,200
100

Awal bulan operasi diperkirakan omset masih kecil, karena belum mempunyai pelanggan dan akan meningkat terus sejalan dengan penyebaran informasi serta mendapatkan pelanggan baru.


Download versi lengkap / full version :