Sebuah kota
dimana perkembangan bisnis dan industrinya cukup maju pesat, sehingga
permintaan kebutuhan perlengkapan bisnis sangat tinggi. Salah satunya
permintaan cetakan; seperti kartu nama, sertifikat / ijazah, kop surat, sampul proposal
dan sebagainya. Sablon merupakan salah satu jenis industri cetak (printing)
dimana sablon menampung order cetakan yang tidak mungkin dicetak oleh industri
menengah dan besar, karena sablon dapat mencetak order dari beberapa lembar
hingga ratusan lembar dengan biaya produksi yang relatif lebih murah.
Sablon merupakan industri cetakan dengan menggunakan
teknologi sederhana seperti kayu, engsel dan kain saring (screening).
Keunggulan cetakan ini adalah:
-
Media cetak dapat
menggunakan kertas, plastik dan kain.
-
Huruf atau gambar
bisa timbul.
Mengingat permintaan jasa sablon dan teknologi yang
digunakan cukup sederhana, maka saya merencanakan untuk membangun usaha sablon.
I. KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas,
maka saya merencanakan membangun usaha Sablon. Mengingat keterbatasan dana
dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud untuk meminjam dana untuk
menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Sablon ini merupakan usaha perorangan, dimana
pengurus usaha adalah:
Pemilik /
Pimpinan Usaha : Dedy Kurnia.
Karyawan : 1 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih bekerja
pada sebuah perusahaan sablon dikota lain, jika usaha ini sudah berjalan
normal, maka saya akan pindah ketempat baru ini. Untuk lebih jelas tentang riwayat
hidup atau Curriculum Vitae (CV)
saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 2.190.000
(Dua juta seratus sembilan puluh ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki
dan Photo Copinya dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-
Surat izin Domisili
-
BPKP motor
-
Surat Kawin
-
Kartu keluarga
-
Kartu tanda penduduk (KTP)
II. Pemasaran
Produk
& Segmentasi
Produk usaha ini adalah cetakan dengan oplah kecil,
seperti kartu nama, ijazah, sertifikat, undangan, dan sebagainya dengan biaya
produksi murah.
Segmentasi usaha ini adalah para usahawan dan
karyawan, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat dikota tersebut.
Permintaan
Dari hasil wawancara ke beberapa kios yang sudah ada
bahwa omset mereka rata-rata Rp 500.000 perhari atau Rp 11.000.000 perbulan.
Diperkirakan jika masuk atau bertambah satu usaha
sablon lagi tidak akan jauh menurunkan omset rata-rata perkios disana.
Mengingat permintaan jasa ini perkembangan cukup baik berkisar 5%-10% perbulan.
Pesaing
Pesaing usaha ini cukup banyak, tapi permintaan jasa
ini sangat banyak dan berkembang terus. Sehingga usaha ini akan maju bersama
dan pesaing dapat dianggap tidak ada.
Peluang
Mengingat pesaing dianggap nol, maka peluang sama
dengan permintaan. Maka proyeksi omset usaha ini dapat dilihat pada table
dibawah ini.
bulan
Bulan
|
Omset
(Rp 000) |
Kenaikan
(%) |
Bulan-1
|
8,250
|
75
|
Bulan-2
|
9,350
|
85
|
Bulan-3
|
11,000
|
100
|
Bulan-4
|
12,100
|
105
|
Bulan-5
|
13,200
|
110
|
Bulan-6
|
13,750
|
115
|
Bulan-7
|
13,750
|
120
|
Bulan-8
|
13,750
|
125
|
Bulan-9
|
13,750
|
125
|
Bulan-10
|
13,750
|
125
|
Bulan-11
|
13,750
|
125
|
Bulan-12
|
13,750
|
125
|
Awal bulan operasi diperkirakan omset masih kecil,
karena belum mempunyai pelanggan dan akan meningkat terus sejalan dengan
penyebaran informasi serta mendapatkan pelanggan baru.
III. Lokasi dan Teknis
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak di dalam pasar tradisional
dikota tersebut
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam
membangun usaha ini adalah:
Download versi lengkap :
Perhitungan Rumus Usaha Percetakan Sablon [rumus excel ]