Beberapa bulan ini sudah dibuka trayek baru untuk
angkutan kota
menuju beberapa perumahan yang cukup besar. Saat ini total angkutan kota trayek baru tersebut
baru mencapai + 10 unit dan penumpangnya rata-rata cukup penuh.
Dari hasil wawancara saya ke beberapa supir angkutan,
bahwa setoran mereka belum pernah nombok dan banyak penumpang yang mengeluh
karena angkutan sering penuh dan juga lama menunggu dikarenakan jumlah angkutan
yang masih sedikit.
I. KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha
Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas,
maka saya merencanakan membangun usaha Angkutan Kota. Mengingat keterbatasan
dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud untuk meminjam dana untuk
menutupi kekurangan dana investasi saya.
Kepemilikan Usaha
Usaha Angkutan Kota ini merupakan usaha perorangan,
dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik /
Pimpinan Usaha : Dody Kurnia.
Karyawan : --- orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih bekerja
pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang menjalankan usaha ini adalah
istri saya. Untuk lebih jelas tentang riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 102.000.000
(Seratus dua juta rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki
dan Photo Copinya dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-
Surat izin Domisili
-
BPKP mobil angkutan
-
Surat Kawin
-
Kartu keluarga
-
Kartu tanda penduduk (KTP)
II. Pemasaran
Produk
& Segmentasi
Produk usaha ini adalah mencari dan mengangkut
penumpang umu dari kota
ke perumahan atau sebaliknya.
Segmentasi pasarnya adalah warga perumahan, dan rute
yang dilalui oleh kendaraan ini.
Permintaan
Dari hasil wawancara ke sopir angkutan kota yang sudah
beroperasi, bahwa setoran merka perhari Rp 150.000 dan dalam sebulan mobil
tidak beroperasi 2 hari untuk perawatan, sehingga total setoran perbulan adalah
28 hari x Tp 150.000 = Rp 4.200.000.
Pesaing
Pasaing saat ini ada 10 angkutan kota, dimana penunpang slalu penuh,
diperkirakan dengan tambahan hingga 10m akutan lagi tidak akan mempengaruhi
pendapatan atau setoran. Sehingga dalam analisa ini ini pesaing dianggap tidak
ada.
Peluang
Berdasarkan analisa permintaan dan pesaing, maka
peluang sama dengan perminatan, sehingga proyeksi pendapatan usaha ini adalah:
bulan
Bulan
|
Jumlah Angkot
(unit) |
Total Setoran
(Rp) |
Bulan-1
|
2
|
8.400
|
Bulan-2
|
2
|
8.400
|
Bulan-3
|
2
|
8.400
|
Bulan-4
|
3
|
12.600
|
Bulan-5
|
3
|
12.600
|
Bulan-6
|
3
|
12.600
|
Bulan-7
|
4
|
16.800
|
Bulan-8
|
4
|
16.800
|
Bulan-9
|
4
|
16.800
|
Bulan-10
|
4
|
16.800
|
Bulan-11
|
4
|
16.800
|
Bulan-12
|
4
|
16.800
|
III. Lokasi dan Teknis
Armada
Jumlah armada yang akan dibeli sebanyak 4 unit,
dengan tahapan adalah
-
Bulan ke-4, 1 unit x @ Rp 85.000.000 Rp 85.000.000
-
Bulan ke-7, 1 unit x @ Rp 85.000.000 Rp 85 000.000
Total Rp 340.000.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Usaha Angkutan Kota ini sebesar
Rp 340.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:
-
Bulan ke-1, 2 unit Rp 170.000.000
-
Bulan ke-4, 1 unit Rp 85.000.000
-
Bulan ke-7, 1 unit Rp 85 000.000
Total Rp 340.000.000
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal
dari dana sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:
[bersambung]
Download versi lengkap proposal dan studi kelayakan bisnis usaha angkutan umum (angkot) :